Cara Website Pemula

Custom Search

Dalil Ungkapan Tak Baik

Oleh Agus Asrul Sani

Panggilan buruk kepada orang lain adalah ucapan dan pembicaraan yang haram. Misalnya, memanggil seseorang “Hai Unta!”, karena leher orang itu agak panjang. Atau, “Hai kambing!”, karena seseorang itu berjenggot. Karena jika orang tersebut di panggil seperti itu tidak ikhlas mendengarnya maka yang ada hanyalah sebuah kesesalan yang ada dalam hati yang di panggil.
Jika memanggil panggilan dengan nama yang baik serta orang yang dipanggil itu merasa senang maka bolehlah dia mengucapkan nama tersebut, sebagaimana Nabi Muhammad mempunyai panggilan (laqab) “Al-Amin” karena sikap amanahnya.
Dan Allah berfirman dalam ayat Al-Qur’an dalam surat Al-Hujarat:11)


Artinya :
“Dengan janganlah kamu memanggil dengan gelar yang buruk.” (Q.S.Al-Hujarat:11

Menengok Saudara Seiman

Oleh Agus Asrul Sani

“Dan orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka “ ( Al-baqarah :120).

A
tas kemulyaan Allah S.W.T dan karunia-Nya kepada umat muslim khususnya pada saat peristiwa yang sangat bersejarah dalam dunia islam yaitu perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad S.A.W ke Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha.

“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(Al-Isra : 1)

Pada saat peristiwa itu terjadi kira-kira pada tahun kesembilan atau sekitar 620 Masahi ketika Rosul menyebarkan ajaran Islam pada suatu malam yang sangat hening dan sunyi Rosul di dampingi oleh utusan Allah S.W.T yaitu Malaikat Jibril dalam perjalanan Isra’ Mi’raj untuk menerima wahyu perintah shalat dari lima puluh kali sehari semalam hingga pada akhirnya lima kali dalam sehari semalam.

Masjid Al Aqsha (Ar : masjid yang jauh ) yang teletak di tengah kota Jerusalem atau Baitulmakaddas ( rumah, tempat suci atau yang disucikan ) dan masjid ini pula adalah sejarah awal pada saat penyebaran ajaran agama Islam, Masjid Al- Aqsha juga disebut al-haram as-Syarif (tanah haram yang mulia ) dan al-haram al-Quds (tanah haram yang suci ).

Adapun Baitulmakdis itu sebutan bagi Jarusalem yang merupakan kota ketiga umat islam setelah Mekah dan Madinah. Kota Baitulmakdis didirikan pada tahun 578 SM, ini juga menjadi kota suci bagi umat Yahudi dan Nasrani, dan kota ini mempunyai sepuluh pintu jalan masuk dan sampai sekarang masih berpungsi antara lain pintu al-Magribah (Barat), al-Asbat (tetap), dan al-Anbiya (nabi-nabi) dan pintu yang sudah ditutup adalah pintu burak dan pintu emas.

Dalam catatan sejarah bahwa kota ini menjadi pusat penyampaian pesan dan perintah tuhan sebagai kiblat para nabi sebelum nabi Muhammad S.A.W diutus. Masjid Al-Aqsha adalah masjid kedua yang tertua di dunia atau Baitullah kedua di dunia dan tanah haram yang ketiga yang termasuk salah satu di antara tiga masjid yang dianjurkan oleh Rosul untuk dikunjungi.


Menurut sebuah hadits Rosul SAW yang diriwayatkan oleh Abu Zar dan dikutip oleh al-Alusi masjid Al-Aqsha ini dibangun oleh Nabi Ya’kub AS, empat puluh tahun setelah Ka’bah di Mekah yang di bangun oleh kakeknya yaitu Nabi Ibrahim AS. Adapun keutamaanya Nabi Muhammad SAW bersabda: “ Janganlah kamu merasakan berat untuk mengadakan perjalanan ketiga masjid : Masjidil Haram, Masjidku, Masjidilaksa. Salat di Masjidilharam lebih utama dari seribu kali ditempat lain, kecuali dimasjidilaksa” (HR.ad-Darimi, an-Nasa’I, dan Ahmad).

Adapun perbedaan dengan dari para ulama sebagian bahwa sebutan masjidil Al-Aqsha dilihat dari kata aqsa (Juah) karena letaknya jauh dari masjidilharam di Mekah, menuruit al-Alusi jarak antara kedua masjid tersebut jaraknya sekitar empat puluh malam perjalanan jika mengendarai unta ada juga yang lain mengatakan bahwa masjid al-Aqsa adalah bebas dari berbagai jenis kotoran, tempat turunnya malaikat dan wahyu, dan kiblat para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW dan beliau sendiri dan para pengikutnya pernah berkiblat ke masjidilaksa selama enam belas bulan atau satu setengah tahun kurang ini terjadi sebelum menerima wahyu dari Allah SWT yang mana memerintahkan agar Nabi SAW untuk mengalihkan kiblat kearah Ka’bah. Dan Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah Ayat 144 yang artinya “ Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam.Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu kearahnya….”.

Nama Masjidilaksa disebut oleh Allah SWT dalam Al-Qor’an bahwa isra Nabi SAW yang pada pemuliannya dari masjidilharam berakhir di Masjidilaksa dan sebelum Nabi SAW meneruskan isra ke Sidratulmuntaha Allah berfirman dalam Surat Bani Israil Ayat (1) yang artinya “ Maha Suci Allah, yang telah memperlihatkan hamba-Nya pada suatu malam dari masjidilharam ke masjidilaksa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami…”


Jelas ketika pada masa khalifah Umar bin Khatab ketika ia berkunjung ke jarusalem untuk menerima penyerahan kota itu dari umat keristen melakukan peninjauan menemukan suatu tempat yang mana ciri-ciri dari kota itu sesuai dengan masjid Nabi Daud As yang pernah diceritakan Nabi Muhammad SAW bahwa beliau melakukan isra ke tempat itu, dan kemudian Umar beserta rombongannya ikut membersihkan masjidilaksa dan didalam Al-Qur’an lebih kongkrit lagi adalah areal Baitulmakdis yang berbentuk persegi empat itu dengan ukuran luas sekitar 285 m x 470 m yang di sekelilingnya di pagari oleh tembok . Pendapat ini dibenarkan oleh sejarawan yaitu Ibnu Khaldun bahkan ada yang berpendapat bahwa tidak ada satu jengkalpun tanah disekitar arel itu tidak digunakan oleh para Nabi-Nabi dan malaikat untuk beribadah.

Kaum yahudi percaya bahwa salah satu dinding yang berada pada masjidilaksa dibuat dari tempat ibadah (haekal) Nabi Sulaiman AS dan disinilah umat keristen mempercayai bahwa Nabi Isa AS disalib. Masjidilaksa pernah direnovasi oleh Nabi Daud AS dan kemudian di sempurnakan oleh putranya yaitu Nabi Saulaiman AS.

Oleh karena itu Masjidilaksa sangat menyimpan banyak sejarah khazanah peradaban umat Islam dan dari sinilah banyak pancaran sinar petunjuk Illahi yang kurang lebih dari 2500 tahun silam, sedangkan didalam Baitulmakdis terdapat sebuah batu besar (sakhrah) yang berukuran 56 kaki x 42 kaki yang seolah-olah mengambang di udara dan nilai kesucian sakrah itu sama dengan hajar aswad (Batu Hitam) di ka’bah yang selalu di cium pada saat malakukan tawaf karena kedua batu tersebut berasal dari surga dan terdapat pula gua.

Oleh karena itu Baitulmakdis atau Jarusalem sebagai tempat tegaknya Masjidilaksa adalah bagian yang sangat penting dari hati nurani tiga agama monoteis besar di dunia yaitu Yahudi, Keristen, dan Islam, dikota ini sering menjadi sengkata dunia yang sangat rawan komplik dan sering menggawat.

Pada awal tahun 4000 SM tempat itu didiami oleh suku yang bernama suku Yepus dari rumpunan Kana’an (Arab) dan kemudian pada tahun 1000 SM datanglah Nabi Daud AS dan mempersatukan suku-suku Israel ketika itu kejayaan kerajaan tersebut ketika Nabi Sulaiman AS memerintah sekitar pada tahun 970-939 SM, dan sepeninggalan Nabi sulaiman AS kota itu ditaklukkan oleh raja Assiris dan kemudian ditaklukkan kembali oleh Babylonia, Persi, Romawi, dan pada akhirnya pada masa Khalifah Umar bin Khatab sekitar pada tahun 636 Masehi.

Sehingga pada tahun 1099 kota itu jatuh ke tangan umat keristen pada masa perang salib dan pada tahun 1187 jatuh kembali ketangan umat islam kembali pada masa Salahudin Yusuf al-Ayyubi hingga pada akhirnya diduduki oleh inggris dan berakhir pada perang Dunia I. Ketika pendudukan Inggris berakhir atas kota tersebut maka kaum Yahudi menyerangnya dan menguasi kota baru (sekarang palestina), sedang kota lama dikuasi oleh Arab, Komflik Arab-Israel pada tahun 1967 seluruh Jarusalem berada di bawah satu pemerintahan yang dikuasai Israel hingga saat ini.

Pada hari Ahad tanggal 10 April 2005 (republika) umat Islam se-dunia merasa resah dan sangat geram mendengar gelagat tingkahlaku orang-orang Israel (Yahudi) ketika rencana serangan sekitar sepuluh ribu Yahudi akan mengepung Masjidilaksa untuk menghancurkan bahkan membumi ratakan kiblat pertama umat Islam yang memiliki sejarah yang sangat berarti, belum lagi setelah pemimpin Hammas Syaikh al-Mujahid Ahmad Yasin dibunuh Israel pada tanggal 18 April 2004 (republika), belum sampai sebulan kemudian Abdul Aziz al-Rantisi pengganti beliau mengalami hal yang sama pula.


Pada masa Rosulullah saw pada awal kekuasaan Madinah membuat perjanjian terhadap Yahudi, namun yahudi Bani Nazir, Bani Qainuqa, Bani Quraizah dan kemudian mereka membatalkan perjanjian tersebut akan tetapi bukan hanya itu mereka berkonspirasi dengan bangsa arab seperti Qurais dan Ghathafan untuk merencanakan penyerangan terhadap Rosulullah saw dan kaum Muslim, perilaku itu membuat kesal Rosulullah sihangga beliau bertindak keras dan memerangi mereka dan mengusir mereka seluruhnya.

Tingkah laku dan prilaku Yahudi yang sekarang tergabung dalam zeonisme israel adalah sama saja seperti tingkahlaku pada saat zaman Yahudi masa lalu yang pernah bersekongkol memerangi Nabi saw dan kaum muslim, sehingga Allah SWT menjelasakan beberapa karakter yang diataranya :

1) Tidak akan pernah ridha kepada umat Islam hingga umat Islam mengikuti gilongan , gaya hidup, dan sistem (millah) mereka. Di surat Al-Baqarah ayat 120 di jelaskan.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka”

2) Selalu menyesatkan dan mengkafirkan orang-orang Mukmin. Di dalam surat an –Nisa’:44
“Apakah kamu tidak melihat orang-orang yang telah diberi bagian dari al-kitab (Taurat)? Mereka membeli (memilih) kesesatan (dengan petunjuk) dan mereka menghendaki kamu tersesat dari jalan (yang benar)”

3) Suka berkhianat dan melanggar perjanjian. Di dalam surat al-Maidah :13
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, kami kutuk mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka sengaja melupakan sebagian dari apa yanbg mereka telah diperingatkan dengannya ,dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kejahatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang berkhianat)”





4) Menyombongkan diri sehingga tidak mau menerima kebenaran. Di dalam surat al-Baqarah :87
“Sesungguhnya kami telah mendatangkan al-kitab (Taurat) kepada Nabi Musa. Sesudah itu kami mengutus (berturut-turut) para rasul. Kami pun telah memberikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat)kepada Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruh al-Qudus. Apakah setiap datang kepada kalian seorang rosul dengan membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginan kalian, lalu kalian bersikap angkuh kemudian beberapa orang (diantara mereka)kalian dustakan dan beberapa yang lainnya kamu bunuh?”

5) Menolak ayat ayat Allah yang dibawa oleh Rosul kepada mereka dan mereka bahkan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar. Jika kepadanya para nabi saja bersikap demikian apalagi terhadap pengikutnya. ini dijelaskan pada surat al-Baqarah : 61
“Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan serta mereka mendapat kamakmurandari Allah. Hal itu (terjadi) kerena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yangh memang tidak dibenarkan”


6) Senantiasa mencampurkan kebenaran dengan kebahilan dan selalu mrnyembunyikan kebenaran ini di jelaskan pada surat al-Imran :71
“Hai Ahli Kitab, mengapa kalian mencapur adukan yang haq dengan yang bathil, dan menyambungkan kebenaran, padahal kalian mengetahuinya?”


7) Suka berbuat kefasikan, kriminal, dan kezaliman mengikuti hawa nafsu, tidak melarang kemungkaran dan menolong kebatilan melawan kebenaran. Ini di jelaskan dalam surat al-Maidah 78-79
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Dawud dan Isa putr Maryam. Hal itu karena mereka durhaka dan selalu melampai batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang kemungkaran yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu”

8) Berhati keras melebihi batu percaya pada sebagian isi kitab dan mengingkari sebagian yang lain. Ini di jelaskan pada surat al-Baqarah :85
“Apakah kamu beriman kepada sebahagiaan Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagiaan yang lain ? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu. Malainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang amat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat”

Untuk itu, umat islam perlu memiliki kekuatan yang sangat besar dan kuat dengan berpegangan teguh dengan kalimatullah dan satu dibawah naungan bendera umat Islam yang mampu menghentikan kejahatan dari negara-negara besar tersebut, karena itu tanpa ada kekuatan demikian kita akan hancur dan umat Islam yang lain hanya akan menjadi penonton bagi saudaranya semuslim dan berpangku tangan sambil minum air teh hangat di pagi hari sedang diluar sana terdapat kesengsaraan hidup dan tekanan hidup dari kemungkaran dan kezhaliman dari orang-orang yang tidak mengerti dengan ajaran Islam.

Sadarkah kita dengan bahwa Umat Islam adalah Umat yang terbaik, oleh kerena itu kita dapat berkaca dengan ayat al-Qur’an
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yaang mungkar dan beriman kepada Allah “(Ali Imran :110)

Dari ayat diatas kita dapat menyimpulkan terdapat dua perkara yang sangat erat hubungannya bagi kita :
Pertama: Umat Muhammad saw adalah umat terbaik yang di keluarkan untuk manusia sebab kata frase pada kata linnas menunjukan makna bagi seluruh manusia tanpa terkecuali. Umat terbaik bukanlah umat yang terjajah, rakyatnya disiksa, para pemimpinnya dibunuh, kekayaannya dirampas, ekonominya dikuasi, perjanjiannya dikhianati dan dijadikan bulan-bulanan bagi umat lain.

Kedua : Umat muslim yang sejati adalah selalu melakukan amar ma’ruf nahi mungkar tidak hanya secara individu atau penguasa tetapi juga terhadap bernegara terutama kekayaan negara mereka yang dirampas seperti Irak, Afganistan, Palestina dan negara-negara Islam yang lainnya.
Dari kedua karakteristik umat Islam yang telah dijabarkan oleh ayat diatas itu dapat diraih ketika umat Islam menerapkan syariat Islam dan menyatu sebagai satu tubuh sebagai salah satu ciri umat Islam yang berkesatuan Khalifah Islamiyah.

Ingat…!! Yahudi bukan menginginkan umat Islam masuk kepada agama mereka akan tetapi mereka menginginkan umat Islam itu meninggalkan ajarannya. Untuk itu mari kita renungkan Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an.

“Berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali (agama) Allah dan janganlah bercerai-berai” (Ali Imran:103)

Cari Info lainnya di sini :

Gabung Yuk ...

Related Post :

Technology in Education from MagPortal.com