Cara Website Pemula

Custom Search

Daftar SK Inpassing NON PNS, Tanggal Update 21 Mei 2010:Sertifikasi Guru dan Informasi nuptk

Daftar SK Inpassing NON PNS, Tanggal Update 21 Mei 2010:Sertifikasi Guru dan Informasi nuptk

"AppEngine-Google; (+http://code.google.com/appengine)" - Bot Details from Bots vs Browsers

"AppEngine-Google; (+http://code.google.com/appengine)" - Bot Details from Bots vs Browsers

Jejak Info - JugaGuru.Com

Jejak Info - JugaGuru.Com

Cara agar kode HTML tidak hilang di postingan blog

yang lain, Ini lebih mudah dan sangat praktis.. bagi yang ndk mau berfikir sedikit...

1. Anda tinggal masuk ke website ini
2. Lalu hapus seluruh kode yang ada di dalam textbox yang tersedia
3. Sekarang isi textbox dengan kode HTML yang ingin anda tuliskan di blogspot.
4. Setelah itu klik "encode" dan sekarang kode anda pun siap untuk dicopy ke halaman blogspot.

Jadi dah.... mudah kn....

Cara buat Banner Orang Gaptek

Sebagai contoh saya masukan URL Blog, Nama blog, dan URL gambar "saya" ke dalam tag HTML di atas, maka kodenya jadi seperti di bawah ini,


<center> <a href="http://agusasrulsani.blogspot.com/"><img src="http://www.gifninja.com/Workspace/3429511b-fcb1-4bf8-8a04-6f79dc75521f/output.gif" /></a>
<textarea cols="15" name="code" rows="3">&lt;a href="http://agusasrulsani.blogspot.com"&gt; &lt;img src="http://www.gifninja.com/Workspace/3429511b-fcb1-4bf8-8a04-6f79dc75521f/output.gif" /&gt;&lt;/a&gt; </textarea>

Tukeran Link Yuk...!
Silahkan copy kode di atas...!
Saya akan segera link balik...!

Silahkan diganti-ganti saja kode-kode alamat url anda,
selamat mencoba...

Cara buat banner berkedip mudah dan gratis, Mau


Kali ini saya ingin berbagi bagaimana cara membuat banner yang berkedip dengan hasil yang sangat memuaskan...walaupun gratis.

Kita memakai website gifninja. Tinggal siapkan aja 2 gambar yang ukurannya berbeda. Atau paling tidak kalau di gandengnkan nggak terlalu jauh. Sehingga image yang terbentuk bisa bagus.

Untuk menyiapkan gambar bisa pakai potoshop atau program microsoft paint. YAng penting buatlah 2 gambar.

Kemudian anda msuk ke website pembuat banner di giftninja.com. Terus upload masing-masing gambar. Bisa2 sampai 4 gambar. Kemudian pilih kecepatannya. Kalau sudah sesuai tinggal klik 'make mygift'. Kemudian lihat hasilnya sudah sesuai atau belum. Kecepatannya sudah sesuai juga atau belum. KAlau belum anda klik 'No - it's too slow/fast' tinggal menurunkan atau menaikkan kecepatannya. KAlau sudah cocok..baru klik ' Yes - it's fantastic! kasih nama file ddan tags nya dan klik 'save gift'. Tinggal ambil kode HTML untuk ditanam di blog atau forum anda.
Nanti hasilnya seperti dibawah ini..

gifninja.com Create custom animated gifs at gifninja.com!

Selamat Mencoba kawan..

Cara buat Banner

AdDesigner.com - Free membership registration

Untuk mengeirim email ke banyak

untuk mengirim email ke beberapa orang sekaligus maka caranya adalah:

Misal mengirim email ke beberapa orang maka cukup dikasih koma kemudian alamat selanjutnya.
contoh:
hendradedi@gmail.com, boedha_rini@yahoo.co.id, unnes@yahoo.com

Jangan lupa kasih tanda koma (,), terus klo bisa paling banyak 10-20 alamat email takutnya jika masuk or di terima email tersebut di anggap spam or junk.
selamat mencoba

Login Fasilitas Pelajaran Bahasa Arab - Online

Login Fasilitas Pelajaran Bahasa Arab - Online

Cara Daftar di paypal melalui rekening

Cara Daftar di paypal melalui rekening

*..A..* Jadi followers yah ^_^ !! *..A..*

Kursor bergerak di ikuti bintang

EVALUASI KEBIJAKAN PERIKANAN

EVALUASI semu?

Evaluasi Pendidikan: Evaluasi Program: Sebuah Pengantar

Evaluasi Pendidikan: Evaluasi Program: Sebuah Pengantar

Istighfar (Memohon Ampunan) Keutamaan, Waktu dan Lafazh-Lafazhnya

Istighfar (Memohon Ampunan) Keutamaan, Waktu dan Lafazh-Lafazhnya

Sayyidul Istighfar (Penghulu Istighfar)

Sayyidul Istighfar (Penghulu Istighfar)

Harun Yahya هارون يحيى

Harun Yahya هارون يحيى

STRATEGI MENGATASI KEGUNDAHAN HATI

STRATEGI MENGATASI KEGUNDAHAN HATI

Login Fasilitas Pelajaran Bahasa Arab - Online

Login Fasilitas Pelajaran Bahasa Arab - Online

Mengetik bahasa arab di windows tanpa instalasi : no repot!! :)

Mengetik bahasa arab di windows tanpa instalasi : no repot!! :)

topeng betawi bokir si jantuk - Rapidshare Download - Rapid4me.com

topeng betawi bokir si jantuk - Rapidshare Download - Rapid4me.com

Tugas: Standar Pembiayaan Pendidikan

Tugas: Standar Pembiayaan Pendidikan

Metode Pembelajaran Efektif

Metode Pembelajaran Efektif


Tips Mengatasi Anak Yang Malas Belajar

Tips Mengatasi Anak Yang Malas Belajar


PageRage Facebook Layouts - Create a Custom Facebook Layout

PageRage Facebook Layouts - Create a Custom Facebook Layout


Personas for Firefox | Pink Radiance

Personas for Firefox | Pink Radiance


Memasang Emoticon di Kotak Komentar

Memasang Emoticon di Kotak Komentar


Menambah Smile atau Emoticon pada Shoutmix

Menambah Smile atau Emoticon pada Shoutmix


Tracking Code - Google Analytics

Tracking Code - Google Analytics


Efek Salju

Hiasi blog anda dengan efek salju yang indah, agar blog anda terlihat bagus dan penuh dengan taburan salju yang putih seperti pada tampilan blog saya, mau... ikuti saja cara memasangnya:

untuk menampilkannya anda harus ikuti langkah - langkah berikut ini
1. logn account blogger anda --> pengaturan --> tataletak --> element halaman --> tambah gadget --> html/javasckript

2. copas code di bawah ini pada widget yang anda buat..

iGoogle

iGoogle


Tips Mendapat Uang dari Blog

Tips Mendapat Uang dari Blog


CSS Compressor Kurangi Berat Blog Anda

CSS Compressor Kurangi Berat Blog Anda


Membuat Tab View Widget Blogger

Membuat Tab View Widget Blogger


Cara Membuat gambar melayang di blog

Saat ini saya akan membahas bagaimana cara membuat gambar melayang di blog. gambar melayang adalah gambar yang letaknya selalu tetap dan tidak terpengaruh scrool mouse. Apakah sobat tertarik membuatnya ???. Sebelum membuatnya, sobat harus menyiapkan gambar. terserah sobat mau gambar bergerak yang biasanya berformat .gif atau gambar bisa yang berformat .jpeg atau bisa juga gambar foto kita...hehehe biar narsis.

Gambar yang ingin dipasang lalu di upload atau disimpan di image hosting. sobat bisa menyimpannya di photobucket.com, imageshack.com, flickr.com atau image hosting lain. Tetapi untuk gambar dengan format .gif saya biasa menyimpannya di imageshack.com. ooo...iya saya sarankan, gambar yang ingin dibuat melayang sebaiknya gambarnya jangan besar-besar karena dapat mengganggu pengunjung blog kita.

Nah untuk step-step selanjutnya akan saya tulis lebih ringkas. Setelah sobat menyimpan di image hosting, inilah yang harus sobat lakukan :

1. Login Acount blogger anda.

2. Masuk pada Pengaturan.

3. Pilih Tata letak.

4. Edit html.

5. Kemudian copy code dibawah ini dan paste di atas kode ]]> < /b:skin >

#melayang {
position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; left:0px;
clip:inherit;
_top:expression(document.documentElement.scrollTop+
document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }



Ket : Kode yang tercetak kuning ( bottom dan left ) menunjukan letak gambar. Letak gambar dapat di ubah dengan mengganti kode tersebut (left=kiri, bottom=bawah, right=kanan, top=atas) sesuai dengan keinginan anda.

6. Berikutnya cari lagi di dalam template anda kode < /body >
Kemudian copy pastekan code berikut ini dan letakkan diatas kode tersebut.






Ket : kode yang berwarna kuning diganti dengan url tempat gambar anda disimpan.

7. Simpan, jadi deh........

o....ya, kalo anda suka dengan blog ini pasang banner saya atuh.....Okeeey
<em>Ampersands & angle brackets need to be encoded.</em>

Belajar Sepanjang Hayat

A. Belajar sepanjang hayat

Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep, suatu idea, gagasan pokok dalam konsep ini ialah bahwa belajar itu tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan formal seseorang masih dapat memperoleh pengetahuan kalau ia mau, setelah ia selesai mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan formal. Ditekankan pula bahwa belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung sepanjang kehidupan seseorang. Bedasarkan idea tersebut konsep belajar sepanjang hayat sering pula dikatakan sebagai belajar berkesinambungan (continuing learning). Dengan terus menerus belajar, seseorang tidak akan ketinggalan zaman dan dapat memperbaharui pengetahuannya, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Dengan pengetahuan yang selalu diperbaharui ini, mereka tidak akan terasing dan generasi muda, mereka tidak akan menjadi snile atau pikun secara dini, dan tetap dapat memberikan sumbangannya bagi kehidupan di lingkungannya.

Dari sini dapat dipahami bahwa belajar merupakan kebutuhan sebagai bekal untuk menempuh kehidupan disepanjang hayatnya. Melalui pembahasan ini dimaksudkan untuk lebih memahami hakekat belajar dan bagaimana memberikan motivasi bahwa belajar itu sebenarnya berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan sejak dari buaian sampai liang lahat.

Bagi mereka yang mencintai Filsafat sebagai dasar/ibu Ilmu pengetahuan tentu tidak begitu sulit memahami pertanyaan diatas. Kita mulai saja dari falsafah filsafat sebagai suatu ilmu. Falsafahnya ialah selalu bertanya untuk mendapatkan kebenaran! Kata "Bertanya" adalah dasar dari pengembangan Ilmu Pengetahuan, ilmu apapun (sengaja saya pergunakan bahasa sederhana untuk lebih memahami). Dari Pertanyaan-pertanyaan yang ada, melahirkan metode-metode/teory-teory pengembangan dan penelitian untuk mengetahui suatu kebenaran (lahirnya Sosiologi, Antropologi, Hukum, Matematika, ilmu fisika, kimia, ilmu kemiliteran, ketatanegaraan dst). Ini dasar berfikir FILSAFAT.

Untuk menjadi seorang Ilmuwan (ilmuan) harus dimulai dari ilmu yang akan kita pilih sebagai pilihan untuk dipelajari/didalami. Ilmu apapun di dunia ini, kalau tidak dengan sungguh-sungguh kita dalami/pelajari/digali seseorang tidak akan sampai pada status Profesional (ahli, pakar). Filasafat dalam hal ini,.
Manusia merupakan mahkluk yang paling sempurna, bila dibandingkan dengan mahkluk lain (binatang dan tumbuhan) ciptaan Tuhan, kesempurnaan manusia, karena potensi akalnya. Dengan potensi akalnya, manusia dapat menundukan alam tempat menghuninya, namun apabila potensi akalnya tidak difungsikan secara optimal, maka manusia tidak akan memiliki arti apa-apa dalam hidupnya, manusia tidak lebih seperti mahkluk lain yang hanya melakukan reproduksi. Oleh karena itu pendidikan sebagai sarana untuk mengoptimalkan fungsi akal dalam kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang amat vital dalam upaya pengembangan daya dan kreasi manusia.
Pendidikan merupakan keharusan bagi manusia sepanjang hidupnya, baik sebagai mahkluk individu maupun sebagai mahkluk sosial. Manusia sebagai mahkluk individu memiliki potensi untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, oleh karena itu sejak ia lahir manusia harus mendapatkan pendidikan untuk membekali hidupnya. Pendidikan merupakan proses pelaksanaan berbagai usaha yang dilakukan dengan sadar untuk merubah pengetahuan, sikap, dan membekali keterampilan seseorang atau kelompok melalui interaksi pembelajaran. Pendidikan sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan sadar melalui proses kegiatan belajar dalam upaya menambah suatu bentuk kegiatan yang menjadikan seseorang individu sesuai dengan kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan kebiasaan-kebiasaan, undang-undang, keyakinan, bahasa, dan lembaga-lembaga sosial dari satu generasi ke generasi lainnya.
Pendidikan dilakukan melalui proses berpikir tentang diri dan lingkungannya melalui proses pembelajaran. Sedangkan berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa ilmu.
Ilmu merupakan buah pemikiran manusia dalam menjawab berbagai persoalan yang ditemukan dalam hidupnya yang disusun secara kritis, analitis, dan sistimatis, serta telah dibuktikan kebenarannya. Untuk bisa menghargai ilmu sebagaimana mestinya sesungguhnya kita harus mengerti apakah makna ilmu itu sebenarnya bagi kehidupan manusia.
Mereka yang mendewa-dewakan ilmu sebagai satu-satunya sumber kebenaran biasanya tidak mengetahui makna ilmu yang sebenarnya. Demikian juga sebaliknya dengan mereka yang memalingkan muka dari ilmu, mereka yang tidak mau melihat kenyataan betapa ilmu telah membentuk peradaban seperti apa yang kita punyai sekarang ini, kepicikan seperti itu kemungkinan besar disebabkan karena mereka kurang mengenal makna ilmu yang sebenarnya.
Ilmu diperoleh melalui pendidikan dengan melakukan proses pembelajaran, kehidupan tanpa ilmu ibarat berjalan tanpa petunjuk, sehingga pendidikan bagi hidup manusia sebagai mahkluk yang berakal merupakan tuntutan kehidupan yang harus dilakukan seumr hidup. Berdasarkan latar belakan di atas, maka lahirlah beberapa masalah yaitu
Apa makna pendidikan bagi kehidupan? apa manfaat pendidikan bagi kehidupan manusia? mengapa pendidikan merupakan tuntutan kehidupan yang berakal?

B. Pendidikan Sebagai Sarana Pengembangan Kualitas Manusia.
Pendidikan merupakan sarana pengembangan kualitas manusia untuk dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki ilmu, moral, dan keterampilan. Pendidikan sebagai sarana pengembangan kualitas potensi manusia yaitu pendidikan dipandang sebagai pelaksanaan berbagai usaha untuk mencapai kualitas manusia menjadi berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Fungsi pendidikan sebagai saran pengembangan kualitas hidup manusia dilakukan melalui proses pembelajaran yang dalamnya meliputi aspek, yaitu proses alih nilai (transfer of Value), proses alih pengetahuan (transfer of knowledge), dan proses alih metodologi (Transfer of Methodology)
Melalui proses pendidikan sebagai sarana pengembangan kualitas manusia, peserta didik didorong untuk berpikir, menilai, dan bertindak. Sedangkan hasil dari proses pendidikan yang diinginkan barulah tercapai bila berpikir dan tingkah lakunya membantu kebutuhan individu dan kesejahteraan kelompoknya. Individualisasi dan sosialisasi yang bertujuan untuk memajukan dan meningkatkan kemampuan pribadi, termasuk juga kehidupan sosialnya.
Pendidikan merupakan proses pengembangan sumber daya manusia yang dalam prosesnya meliputi tiga hal:
(1) proses pembudayaan,
(2) proses pembinaan iman dan takwa,
(3) Proses pembinaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Proses pembudayaan ialah proses transformasi budaya yang berkaitan dengan nilai-nilai etis, estetis dan nilai budaya, serta wawasan kebangsaan dalam rangka terbinanya manusia berbudaya. Proses pembinaan iman dan taqwa ialah transformasi nilai-nilai keagamaan (iman, taqwa, kebajikan dan lain sebagainya). Proses pembinaan ilmu pengetahuan dan teknologi ialah mengembangkan potensi kearah terbinanya kemampuan manusia sebagai manusia yang mampu mengembangkan dirinya dan mengolah lingkungannya, dengan kemampuanya untuk menciptakan dan memanfaatkan dalam proses mengatasi persoalan hidupnya, maka akan mendapatkan kesejahteraan bagi umat manusia. Sedangkan keselarasan dalam kaitannya dengan individu dan masyarakat untuk keperluan pendidikan dari perspektif subyek dan perspektif pendidik. Hal ini bahwa pada hakikatnya pendidikan adalah proses pemanusiaan yang hanya bisa dilakukan oleh manusia.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa fungsi pendidikan bagi kehidupan manusia meliputi: proses interaksi manusia yang ditandai keseimbangan dan kedaulatan subyek didik dengan kewibawaan pendidik, usaha penyiapan subyek didik menghadapi lingkungan hidup yang terus menerus, meningkatkan kualitas pribadi dan masyarakat, berlangsung seumur hidup, kuat dalam mengahadapi prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.

Dengan demikian sekolah sarana pendidikan pendidikan memiliki peran besar dalam membentuk dan menyiapkan seseorang untuk menjadi orang yang memiliki pengetahuan, mandiri, professional, serta bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup manusia di masa mendatang.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pendidikan dalam pelaksanaanya dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia baik dari aspek keilmuwan dan moral maupun dari aspek keterampilan. Selain dari jalur pendidikan formal dan non formal sebagai sarana pengembangan kualitas sumber daya manusia, jalur pendidikan lain yang tidak kalah pentingnya adalah jalur pendidikan informal yaitu pendidikan yang dilaksanakan dalam keluarga. Sebab pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama di mana anak mulai diperkenalkan dengan dunianya yang mengitarinya. Anak-anak mulai mengenal dunia karena diperkenalkan oleh keluarganya terutama oleh ayah ibunya sebagai pendidikan yang pertama sekali dalam proses pendidikan manusia. Oleh karena itu pendidikan keluarga menjadi pendidikan yang begitu amat penting dalam kehidupan manusia dalam pengembaraannya di dunia ini.
Demikian bahwa pendidikan formal, non formal dan pendidikan imformal merupakan jalur pendidikan yang penting dan strategis dalam upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.

D. Pendidikan Seumur Hidup Adalah Kebutuhan Manusia Sebagai Mahluk Berakal.
Berdasarkan uraian di atas tentang pendidikan sebagai sarana pengembangan kualitas hidup manusia, serta unsur-unsur sarana pendidikan, maka dapat dipahami bahwa pendidikan bagi manusia sebagai mahkluk yang berakal merupakan kebutuhan sepanjang hidup manusia. Oleh karena itu pendidikan seumur hidup merupakan tuntutan bagai manusia sebagai mahkluk yang berakal.
Dalam kaitan ini John dewey menyatakan bahwa: “Education is the the proses without end”, atau pendidikan itu adalah suatu proses tanpa akhir, maka sejalan dengan strategi pendidika yang secara universal ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai “Life long education” yaitu pendidikan sepanjang hayat, maka tugas dan fungsi pendidikan dengan demikian berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan bagaikan spiral yang sambung menyambung dari satu jenjang ke jenjang yang bersifat progressif memenuhi kebutuhan manusia dalam bermasyarakat secara luas.
Demikian dapat dinyatakan bahwa pendidikan seumur hidup merupakan tuntutan bagi manusia sebagai mahkluk yang berakal. Dalam kaitan ini Islam sebagai agama yang universal didalamnya terkandung ajaran tentang kewajiban manusia untuk memperoleh pendidikan seumur hidup, sebagaimana dinyatakan dalam Hadit Rasulullah SAW:
Artinya: “Tuntutlah ilmu itu dari sejak lahir sampai meninggal dunia”. (HR. Ibn. Abd. Bar.)
Hadits di atas menunjukan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi manusia sepanjang hayat, tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Ilmu dihasilkan melalui proses pendidikan, karena pendidikan dialamnya adalam bertujuan untuk pengalihan ilmu, moral, dan keterampilan. Jadi menuntut ilmu identetik dengan melaksanakan pendidika. Dalam kaitan ini pendidikan merupakan hal yang paling utama dalam kehidupan dan harus ditempu selama hayat masih dikandung badan, yang dalam pelaksanaannya harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Sebagaimana Kemudian dinyatakan dalam Firman Allah dalam Al-Qur,an,
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (Q.S. At-Tahrim 6)
Ayat di atas menjelaskan kepada kita untuk melaksanakan pendidikan yang bersipat terarah, terintegrasi dan menyeluruh. Ayat lain menyatakan,
Artinya: “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (Q.S. Asy-Syu’ara; 214)
Demikian berdasarkan ayat di atas, nampak bahwa pendidikan seumur hidup bagi manusia sebagai mahkluk yang berakal dalam ajaran Islam dinyatakan secara mendasar, agar manusia dapat memperoleh kesejahteraan hidupnya sebagai akhir dari tujuan pendidikan. Dalam ajaran Islam pendidikan merupakan kebutuhan yang harus diutamakan yang di awali dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Dalam ajaran Islam manusia dibedakan derjatnya berdasarkan ilmu yang dimilikinya, karena ilmu adalah petunjuk hidup, bagi mereka yang berilmu dapat menjalaninya hidupnya sesuai dengan ilmu yang dimilkinya. Dalam kaitan ini Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Katakanlah (ya Muhammad), tidaklah sama orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu! Sesunggunyalah yang memiliki akal pikiranlah yang dapat menerima pelajaran. (Q.S. Az-Zumar 9).
Kutipan ayat di atas, menunjukan bahwa manusia sebagai mahkluk yang berakal dibedakan oleh oleh ilmunya dan bagi manusia yang tidak memiliki ilmu derajatnya lebih rendah dari yang bearilmu. Sedangkan ilmu diperoleh melalui pendidikan. Jadi untuk dapat meningkatkatkan derajat kemanusiaanyanya secara terus-menerus maka manusia perlu pendidikan, sehingga pendidikan bagi manusia sebagai mahkluk yang berakal merupakan keharusan sepanjang hayatnya. Dengan kata lain pendidikan seumur hidup merupakan tuntutan bagui manusia yang berakal.
E. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendidikan merupakan sarana pengembangan kualitas hidup manusia untuk dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki ilmu, moral, dan keterampilan. Pendidikan sebagai sarana pengembangan kualitas potensi manusia yaitu pendidikan dipandang sebagai pelaksanaan berbagai usaha untuk mencapai kualitas manusia menjadi berkembang sesuai dengan kapasitasnya.. Fungsi pendidikan sebagai sarana pengembangan kualitas hidup manusia dilakukan melalui proses pembelajaran yang dalamnya meliputi aspek, pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2. Manusia sebagai mahkluk yang berakal mengalami proses pendidikan yang berlangsung seumur hidup. Karena pendidikan bagi manusia merupakan bimbingan, pembinaan, dan arahan yang mampu memberikan petunjuk bagi hidup manusia menjadi lebih berarti sesuai dengan eksistensi manusia yaitu mahkluk pencipta perubahan di muka bumi.
3. Sekolah, masyarakat, dan keluarga merupakan sarana pendidikan dalam pengembangan kualitas hidup manusia, ketiga sarana pendidikan tersebut merupakan unsur yang saling melengkapi dalam proses pendidikan yang dilakukan oleh manusia. Sehingga ketiganya memiliki kaitan yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
4. Proses pendidikan bagi manusia merupakan tuntutan yang berlangsung seumur hidup, karena manusia dipandang sebagai “Homo edukandum”, mahkluk yang harus didik. Pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat merupakan tuntutan bagi manusia sebagai mahkluk yang berakal, karena manusia sebagai mahkluk yang berakal senantiasa melakukan berbagai perubahan sebagai aktualisasi potensi kemanusianya melalui daya, karsa, dan cipta.

Setiap hari dalam hidup kita selalu ada kejadian dan peristiwa. Sungguh banyak dan mungkin kita tak pernah menghitungnya. Seandainya saja kita sadar bahwa apa yang kita alami setiap harinya adalah ilmu dan kita bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut, maka mungkin saat ini kita akan jauh lebih baik dari sekarang. Dan hanya sebagian orang saja yang bisa belajar dari kehidupannya sendiri juga dari kehidupan orang lain di sekelilingnya.
Ada yang mengatakan bahwa kehidupan adalah sebuah sekolah dan pengalaman adalah filsafat yang mengajarkan dengan contoh. Jika setiap kali menemukan masalah terus introspeksi diri dan menganalisa sebab, akibat dan mengambil solusi dari masalah yang ditemui maka menurut saya itu yang maksud “long life education”. Karena belajar bukan hak seorang pelajar dan mahasiswa saja. Semua orang punya hak untuk belajar. Seorang petani akan terus belajar bagaimana cara mendapatkan hasil panen yang melimpah, seorang nelayan akan belajar cara menaklukan laut dan mendapatkan ikan yang banyak. Bahkan binatang sekalipun selalu belajar setiap harinya. Dengan nalurinya binatang bisa mengetahui, kalo hari ini dia terperosok dijalan A, maka besok dia akan lebih hati atau bahkan dia beralih ke jalan B.
Dan belajar itu sungguh sangat kompleks. Dan dimana pun dan kapan pun kita harus selalu lebih baik walaupun tidak menjadi yang terbaik (syukur-syukur jadi yang terbaik ) dalam setiap langkah hidup kita.
1.KECERDASAN LINGUISTIK
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.
2. KECERDASAN LOGIK MATEMATIK
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang besar.
3. KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warana, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut pandang.
4. KECERDASAN MUSIK
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.
Telah di teiliti di 17 negara terhadap kemampuan anak didik usia 14 tahun dalam bidang sains. Dalam penelitian itu ditemukan bahwa anak dari negara Belanda, Jepang dan Hongaria mempunyai prestasi tertinggi di dunia. Saat di teliti lebih mendalam ternyata ketiga negara ini memasukkan unsur ini ke dalam kurikulum mereka. Selain itu musik juga dapat menciptakan suasana yang rileks namun waspada, dapat membangkitkan semangat, merangsang kreativitas, kepekaan dan kemampuan berpikir. Belajar dengan menggunakan musik yang tepat akan sangat membantu kita dalam meningkatkan daya ingat.
5. KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.
6. KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral.
7. KECERDASAN KINESTETIK
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan.
8. KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.
Ada baiknya kita menjajaki jenis kecerdasan kita sendiri mana yang sudah berkembang dan mana yang belum. Dari delapan kecerdasan (intelligence) tersebut, manakah yang menjadi keunggulan anda dan mana yang belum anada gunakan secara maksimal?. Dengan mengetahui bahwa anda memilki kelebihan atau kekurangan pada kecerdasan tertentu, anda akan dapat berbenah diri dan meningkatakn kemampuan anda. Untuk bisa mengetahui lebih jelas mana kecerdasan anda yang lebih dominan dan menjadi kekuatan anda, tidak ada salahnya menjawab pertanyaan berikut ini.
Ideologi kapitalis dalam dunia pendidikan dapat dengan mudah dilihat dari pelajaran yang dipecah-pecah menjadi kepingan-kepingan ilmu yang semuanya berujung dan berpangkal pada hubungan jual-beli. Hal ini secara nyata dapat dilihat dalam pelajaran ekonomi mulai tingkat TK, SD, SMP, SMU, hingga perguruan tinggi (S1, S2, S3, dst): prinsip ekonomi yang selalu harus dihafal dalam pelajaran ekonomi adalah dengan modal sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
Lalu semua substansi pelajaran ekonominya adalah bagaimana membuat produk bagus yang dapat dijual untuk mencari keuntungan, bagaimana menciptakan pasar, hingga bagaimana agar orang hanya bisa beli. Bukankah ini murni perspektif kapitalis (pemilik dan penumpuk modal) yang merusak substansi pendidikan sebagai upaya mewujudkan kemanusiaan universal?
Berbeda dengan Islam yang mengajarkan tentang pola belajar yang memang seharusnya diusahakan oleh manusia dalam sepanjang hayatnya (long life education). Mengetahui hukum-hukum yang berkaitan dengan aktivitas kita sehari-hari adalah wajib hukumnya, sehingga Islam mendorong umatnya untuk menjadi umat yang cerdas dalam memandang kehidupan, problematika, dan solusinya. “Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri cina”.
Dengan demikian, Anda akan mengetahui banyak hal secara mendalam tentang materi yang sedang Anda pelajari. Semakin banyak yang Anda ketahui akan membuat Anda termotivasi untuk menggali informasi lebih dalam lagi. Sebagaimana sebuah pepatah bijak menyebutkan, “The more you know, the less you get. – Semakin Anda mengetahui, maka Anda semakin merasa tidak mengerti.”
Selanjutnya miliki sikap konsisten dengan apa yang sudah dipelajari. Sebuah ilmu pengetahuan sebaik apapun hanya akan menjadi wacana yang sia-sia dan tidak berpengaruh terhadap semangat belajar jika tidak kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jim Rohn mengemukakan tentang pentingnya menerapkan ilmu pengetahuan yang kita ketahui.
“We must learn to apply all that we know so that we can attract all that we want”. Kita harus belajar untuk menerapkan apa yang kita ketahui, sehingga kita dapat menarik segala sesuatu yang kita inginkan,” ungkapnya.
Demikian pula kata Confucius, “The essence of knowledge is, having it, to apply it; not having it, to confess your ignorance. – Nilai ilmu pengetahuan adalah dengan memiliki dan menerapkannya, bukan sekedar memilikinya untuk memenuhi ketidaktahuan saja.”
Kita akan mencapai kemajuan pesat di segala bidang bila kita konsisten menerapkan ilmu pengetahuan yang kita miliki. Ilmu pengetahuan tentang mode, politik, keagamaan, tehnik, dan lain sebagainya tak hanya menjadi wacana di pusat-pusat pendidikan. Dengan melaksanakan semua ilmu pengetahuan yang kita miliki kedalam kehidupan sehari-hari, maka semangat belajar kita akan terus meningkat.
Selain cara-cara yang saya uraikan di atas, sebenarnya masih banyak cara lain yang dapat kita tempuh untuk menjaga semangat belajar kita. Yang terpenting adalah tetap mengupayakan belajar kapanpun dan bagaimanapun kondisi kita agar ilmu pengetahuan atau wawasan dan kualitas berpikir kita senantiasa lebih baik. Dengan demikian, kita tak hanya mampu melakukan tindakan-tindakan yang relevan dengan perubahan yang terus terjadi tetapi juga mampu menjangkau cita-cita tertinggi.
Nabi Muhammad saw. bersabda :
Artinya :
“Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah
ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia)
diakhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang
meginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula”. (HR.
Bukhari dan Muslim)

Contoh SURAT KETERANGAN NON CPNS / PNS

SURAT KETERANGAN NON CPNS / PNS
Nomor : 11/A-5/MTs/PD-DQ/VII/2009


Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Madrasah Tsanawiyah Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang Propinsi Banten, saya :

Nama lengkap : Drs. H. Surothul Ulum
NIP : -
Jabatan : Kepala Madrasah Tsanawiyah Daar el Qolam
Alamat Madrasah : Pondok Pesantren Daar el Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang
Telepon : 021 5952236

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa :

Nama : Imam Subagyo, S.Pd.
NUPTK : 1838746649200012
Tempat/Tgl Lahir : Ngawi, 06 Mei 1968
Alamat : Pondok Pesantren Daar el Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang
Pendidikan Terakhir : S1

Nama tersebut diatas adalah benar tenaga pengajar Honorer (Non-CPNS) di sekolah kami dari Tahun Pelajaran 1995-1996 s/d 2009-2010 pada mata pelajaran IPS TERPADU.
Demikianlah surat ini kami buat, agar dapat dipergunakan dengan semestinya.


Gintung, 20 Juli 2009
Kepala MTs Daar El-Qolam
Gintung, Jayanti, Tangerang





Drs. H. Surothul Ulum

Contoh PEMBAGIAN TUGAS GURU DALAM KEGIATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

SURAT KEPUTUSAN KEPALA MTs. DAAR EL-QOLAM
Nomor : 01/A-9/MTs-DQ/I/2010


TENTANG
PEMBAGIAN TUGAS GURU DALAM KEGIATAN PROSES
BELAJAR MENGAJAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010



Menimbang :
Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar di
MTs. Daar el-Qolam perlu menetapkan pembagian tugas guru.

Mengingat :
1. Undang-undang Nomor : 20 Tahun 2003
2. Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Prov. Banten
Nomor : ....................................................................................
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Pembagian tugas guru dalam kegiatan proses belajar mengajar seperti
Tercantum dalam lampiran ini.
Kedua : Masing-masing guru melaporkan pelaksanaan tugasnya secara tertulis dan berkala kepada Kepala MTs. Daar el-Qolam.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Demikian surat keterangan ini dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tangerang
Pada Tanggal : 27 Januari 2010
Kepala MTs. Daar el-Qolam



Drs. H. Surothul Ulum

Contoh SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS (SKMT)

SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS (SKMT)
Nomor : 01/A-9/MTs-DQ/VIII/2008

Bismillahirrohmanirrohim,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Drs. H. Surothul Ulum
Jabatan : Kepala Madrasah
Nama Sekolah : MTs. Daar el-Qolam
Alamat : Ponpes Daar el-Qolam Rt.07/03 Gintung Jayanti, Tangerang
Status Sekolah : Pangkalan (utama)
Menerangkan dengan sebenarnya bahwa :
1. Guru atas nama : Imam Subagyo, S.Pd Lahir di Ngawi, 16 Mei 1968 aktif melaksanakan tugas sebagai guru kelas.
2. Guru yang namanya tercantum pada nomor (1) diatas pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 melaksanakan tugas dengan beban kerja sebanyak 24 JTM (dua puluh empat Jam Tatap Muka) yang terdidir dari :
a. Tugas utama sebagai guru, mengajar : 24 JTM dan
b. Tugas tambahan lainnya, sebagai : Administrasi Pendidikan
Demikian surat keterangan ini dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tangerang, 27 Januari 2010
Mengetahui, Kepala MTs. Daar el-Qolam
Gintung, Jayanti, Tangerang





Drs. H. Syi’bi Drs. H. Surothul Ulum
Nip. Nip.

Batu Fosil Ribuan Tahun

Reformasi Pendidikan

Pendahuluan

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, kultural, dan politik, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara keseluruhan. Dalam proses pembangunan tersebut peranan pendidikan sangat strategis. Berbagai upaya pembaharuan pendidikan telah dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan namun demikian sampai sejauh ini belum menampakkan hasil. Mengapa kebijakan pembaharuan pendidikan di Indonesia dapat dikatakan senantiasa mengalami kegagalan dalam menjawab problem masyarakat ? "Kegagalan" pembaharuan pendidikan tersebut dikarenakan penentu kebijakan tidak sinkron dalam mengimplementasikan paradigma peranan pendidikan dalam perubahan sosial.
Krisis multi dimensi yang di-alami bangsa Indonesia belum sepenuhnya teratasi sehingga memberikan dampak negatif terhadap dunia pendidikan dengan memunculkan keseimbangan baru pendidikan. Terobosan baru dalam dunia pendidikan harus diperkenalkan dan diciptakan untuk mengatasi permasalahan pendidikan, dengan kata lain reformasi pendidikan merupakan suatu "imperative action".

Reformasi Pendidikan

Reformasi pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan majemuk sehingga memerlukan pengerahan segenap potensi yang ada dalam tempo yang panjang. Di samping itu, yang lebih penting adalah reformasi pendidikan harus memberikan peluang (room for manoeuvre) bagi siapapun yang aktif dalam pendidikan untuk me-ngembangkan langkah-langkah baru yang memungkinkan pe-ningkatan kualitas pendidikan.
Reformasi pendidikan pada da-sarnya mempunyai tujuan agar pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam reformasi tersebut yang perlu dilakukan adalah identifikasi masalah yang menghambat pelaksanaan pendidikan dan perumusan reformasi bersifat strategik dan praktis sehingga dapat diimplementasikan di lapangan.
Reformasi pendidikan harus berdasarkan pada realitas lembaga pendidikan yang ada, bukan berdasar pada jargon-jargon pendi-dikan semata. Maka reformasi pendidikan tersebut hendaknya didasarkan fakta dan hasil penelitian yang valid, sehingga dapat dikembangkan program reforma-si yang utuh, jelas dan realistis.
Implementasi reformasi pendi-dikan yang berada diantara kebijakan publik dan kebijakan yang berdasarkan pada mekanisme pasar tersebut, memusatkan pada empat dimensi yaitu : dimensi kultural-fondasional, politik kebijakan, teknis operasional, dan dimensi kontekstual.

Dimensi Kultural Fondasional

Dimensi kultural fondasional berkaitan dengan nilai, keyakinan dan norma-norma pendidikan, seperti apa sekolah/lembaga pendidikan itu? Siapa pengajar/ dosen? Seberapa jauh materi yang harus dipelajari anak didik? dan siapa siswa itu? serta siapa yang memiliki kekuasaan untuk mengontrol institusi sekolah tersebut? Maka jawaban atas pertanyaan tersebut akan dapat menentukan gambaran fungsi dan tanggung jawab serta peranan komponen institusi pendidikan seperti pimpinan lembaga pendidikan, tenaga pengajar, pegawai administrasi, siswa dan orang tua siswa yang bersang-kutan.
Secara khusus, reformasi pendidikan ditunjukkan oleh perilaku dan peran baru siswa/anak didik dalam proses belajar-mengajar di lembaga pendidikan tersebut. Perubahan pada diri anak didik tersebut sebagai hasil adanya perubahan perilaku pada diri staf pengajar dalam melaksanakan proses belajar-mengajar khususnya, dan perubahan iklim lembaga pendidikan tersebut pada umumnya.
Perubahan perilaku tenaga pe-ngajar/guru/dosen merupakan perubahan pada aspek teknis yang disebabkan oleh aspek politik. Namun demikian reformasi pendidikan tidak lebih dari sekedar dimensi teknis dan politik, melainkan harus meletakkan dimensi kultural dalam proses reformasi. Tetapi sayang-nya, aspek kultural merupakan suatu yang bersifat relatif abstrak dan sulit untuk dikendalikan. Aspek kultural dapat dibangun dan dikembangkan berdasarkan nilai-nilai dan keyakinan yang ada dalam dunia pendidikan itu sendiri. Nilai-nilai dan keyakinan tersebut merupakan inti dari reformasi pendidikan. Berkaitan dengan dimensi kultural tersebut, lembaga pendidikan harus diperlakukan sebagai suatu institusi yang memiliki otonomi dan kebijakan (organik). Lazimnya sebagai suatu sistem organik, lemba-ga pendidikan dapat dilihat sebagai tubuh manusia yang memiliki sifat kompleks dan terbuka yang didekati dengan sistem "thin-king" , artinya dalam pengelolaannya lembaga pendidikan harus dilihat sebagai suatu kesatuan yang utuh. Dengan pendekatan sistem "thinking" tersebut dapat di identifikasi struktur, umpan balik dan dampak seperti : keterbatasan perubahan pendidkan, pergeseran sasaran reformasi pendidikan, dan perkembangan pendidikan.

Dimensi Politik-Kebijakan

Dimensi politik berkaitan dengan otoritas, kekuasaan dan pengaruh (termasuk negoisasi) untuk memecahkan konflik-konflik dan isu-isu pendidikan. Aspek politik dari reformasi pendidikan amat kompleks. Keberhasilan dalam mengendalikan aspek politik ini ditunjukkan dengan adanya berbagai kebijakan dan setiap kebijakan saling melengkapi serta menuju sasaran utama yaitu meningkatkan kemajuan pendidikan.
Dimensi politik ini tidak sekedar hak-hak politik warga sekolah/institusi pendidikan, khususnya tenaga pengajar/guru/dosen dan kepala sekolah/rektor, tetapi mempunyai pengertian yang luas, yakni penekanan pada kebebasan atau otonomi sekolah, khususnya dalam kaitannya dengan masya-rakat sekitar. Dengan otonomi tersebut maka keberadaan sekolah/lembaga pendidikan merupa-kan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan tidak terlalu menggantungkan pada birokrasi di atas.
Keberhasilan reformasi pendidik-an ditentukan oleh keberhasilan dalam memberdayakan guru/dosen, dimana guru/dosen me-miliki otonomi profesional dan kekuasaan untuk menentukan bagaimana visi dan misi sekolah/institusi pendidikan / lembaga pendidikan harus diimplementasikan dalam praktek sehari-hari. Selain itu pemberdayaan guru/dosen perlu dilakukan pula melalui pemberian kesempatan dan dorongan bagi mereka untuk selalu belajar menambah ilmu. Proses pembelajaran (learning) sepanjang waktu bagi tenaga pendidik/guru/dosen merupakan keharusan dan menjadi titik sentral dalam reformasi pendidikan.

Dimensi Teknis Operasional

Dimensi teknis berkaitan dengan profesionalisme dan tingkat pengetahuan pendidik, atau dengan kata lain aspek teknis dipusatkan pada kemauan dan kemampuan guru/dosen untuk melaksanakan reformasi pada dimensi kelas atau melaksanakan proses belajar-mengajar sebagaimana dituntut oleh reformasi.
Kemampuan pendidik yang dituntut dalam reformasi pendidikan pada umumnya adalah kemampuan penguasaan materi kurikulum dan kemampuan paedogogik. Orientasi kurikulum me-nitikberatkan pada penguasaan konsep-konsep pokok dan menekankan pada cara bagaimana peserta didik menguasai konsep dan hubungan untuk dikaitkan dengan realitas kehidupan masyarakat. Disamping perlu penyempurnaan kurikulum, pendidik harus memahami dan memiliki motiva-si untuk mempergunakan pendekatan dan cara belajar yang lebih natural /alami dan menarik. Untuk itu perlu dikembangkan tim kerja yang melibatkan pendidik dan para pakar/ahli agar dapat terjalin komunikasi yang baik sehingga berdampak positif bagi pendidik itu sendiri dalam me-ngembangkan kemampuan dan pengetahuannya.

Dimensi Kontekstual

Pendidikan tidak berproses da-lam suasana vakum dan tertutup, namun terbuka dan senantiasa berinteraksi dengan aspek-aspek lain diluar pendidikan. Aspek-aspek lain tersebut dapat berdampak positif maupun negatif bagi pendidikan. Aspek-aspek tersebut antara lain : kepedulian ma-syarakat terhadap pendidikan, perkembangan media masa, dan sistem politik pemerintah.
Keberhasilan reformasi pendidik-an ditentukan juga oleh dukung-an masyarakat, warga masyarakat, khususnya orang tua siswa perlu dilibatkan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara aktif. Maka untuk itu, orang tua siswa dan tokoh-tokoh masyarakat perlu diajak memahami visi dan misi institusi pendidikan tersebut sehingga mereka dapat mengambil peran dalam melaksanakan misi tersebut sesuai dengan keyakinan dan kemampuannya.

Program Aksi Reformasi

Dalam pembahasan sebelumnya kita ketahui bahwa empat dimensi/aspek tersebut secara riil dapat diimplementasikan dalam "action program" dan memberikan dukungan yang signifikan dalam kontribusinya meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan tujuan reformasi yang diharapkan. Program aksi yang perlu dikembangkan untuk me-nunjukkan tujuan reformasi tersebut dapat diwujudkan dalam matriks analisa reformasi (lihat tabel 1)

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penjelas-an di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Reformasi pendidikan merupakan suatu keharusan walaupun krisis moneter, ekonomi
dan politik masih belum sepenuhnya dapat diselesaikan dengan baik.
Reformasi pendidikan yang diperlukan bersifat mendasar dan menyeluruh, menyangkut dimensi kultural, politik, teknis, dan kontekstual.
Kemungkinan adanya resistensi yang menghambat reformasi pendidikan, sehingga reformasi pendidikan perlu mendapat dukungan dari kalangan profesional, orang tua dan masyarakat.
Reformasi pendidikan berhasil jika beban administrasi (non-profesi) tenaga pendidik dikurangi dan lebih menekankan pada aspek teknis profesional.
Demikian tulisan ini dibuat, semoga bermanfaat bagi yang berkepentingan.

Pendidikan Dalam Perjalanan Waktu

            Ketika orang berbicara masalah pendidikan maka yang terpikir adalah masalah teory pendidikan itu sendiri, methodenya, administratisinya, atau problem-problem didalamnya. Hal tersebut tentunya menjadi porsi para ahli dibidangnya. Sebagai orang awam yang bisanya sekedar mengamati, ingin mencoba menelusuri perjalanan sejarah panjang dari pendidikan itu sendiri, baik secara formal atau non formal.
            Telah dipahami oleh para pendidik bahwa misi pendidikan adalah mewariskan ilmu dari generasi ke generasi selanjutnya. Ilmu yang dimaksud antara lain: pengetahuan, tradisi, dan nilai-nilai budaya (keberadaban). Secara umum penularan ilmu tersebut telah di emban oleh orang-orang yang terbeban (concern) terhadap generasi selanjutnya. Mereka diwakili oleh orang yang punya visi kedepan, yaitu menjadikan generasi yang lebih baik dan beradab. Peradaban kuno mencatat methode penyampaian  ajaran lewat tembang dan kidung, puisi ataupun juga cerita sederhana yang biasanya tentang kepahlawanan.
Maka tidak heran bila pada awal pendidikan digeluti oleh tokoh-tokoh agama. Seperti yang terjadi di Mesir kuno (sejak abad 30 SM ), atau jauh sebelumnya di Sumeria (Iraq utara dimana disana cerita taman Eden bermula). Sumber ilmu pengetahuan mereka adalah dari ajaran turun temurun seperti yang termuat dalam kitab Taurat, kitab Talmud, dan kitab-kitab kuno lainnya. Di India tepatnya di lembah Indus, pendeta Hindu lewat kitab Veda-nya (1200 SM) mengajarkannya kepada generasi penerus isi kitab-kitab tersebut. Budha (483 SM) juga banyak memperbaharui kondisi sebelumya,  dan yang kemudian ajaran Budha menyebar kedaerah China. Namun sebelumnya Cina mencatat pengaruh dari Confucius, Laozi (Lao-Tzu), dan filusuf lainnya (770-256 SM). Dibelahan Eropa cikal bakal pendidikan lewat pemikir-pemikir yang sangat kental dipengaruhi kepercayaan Yunani kuno melalui cerita-cerita semacam Iliad, Odyssey dll (sekitar abad 8 SM). Namun sejak jamannya Socrates, Plato, Aristoteles, Isocrates, dan bolo-bolonya, ada perubahan mendasar dalam konsep pendidikan.
Socrates (400 SM) menekankan prinsip-prinsip universal dalam pengajarannya melalui kebenaran, keindahan, dan kebaikan secara umum, dan diajarkan melibatkan kesadaran anak didiknya. Plato sebagai murid Socrates melanjutkan prinsip ini dan juga menjadi orang pertama mendirikan sekolahan secara institusional (Academy). Plato juga tokoh matematika fanatik, sampai-sampai menulis kalimat ‘Let no one ignorant of mathemathics enter here’ dipintu gerbang sekolahannya. Aristoteles sebagai murid Plato mengembangkan prinsip rasional dimana hal ini adalah penting dalam pendidikan. Melalui prinsip ini manusia bisa melihat phenomena alam dan memahami hukum-hukum alam. Alasan lain adalah untuk dapat menangkis pendapat para ekstremis yang cenderung tidak rasional.
Secara institusional Yunani (tepatnya Yunani utara) bisa dibilang lebih maju berpikir. Karena menjadikan pendidikan sarana untuk mempersiapkan generasi muda menjadi calon pemimpin dibidang pemerintahan atau masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut mereka menekankan pengajaran dibidang seni, beberapa cabang filsafat, pertanian, pengembangan creativitas  dan juga kesegaran jasmani. Walaupun kemudian ada pergeseran arah dikemudian hari, Plutarach lebih melihat bahwa pendidikan bagi orang dewasa adalah lebih penting dari pada anak-anak. Isocrates meletakkan dasar prinsip-prinsip kepemimpinan, yang kemudian ajarannya sangat mempengaruhi pendidikan di Romawi.
Lain lagi dengan apa yang dilakukan orang Romawi abad pertama, mereka lebih mementingkan keorganisasian. Sehingga pelajaran pidato, penguasaan masa, pengembangan kebribadian dianggap paling penting pada jaman itu. Mulailah pelajaran bahasa menjadi popular bersamaan dengan system organisasi yang lebih baik, keteknikan lebih maju. Arus informasi tentunya lebih maju dengan baiknya pengorganisasian. Quintilian patut dicatat sebagai pendidik yang mulai melihat perlunya pemilahan pendidikan berdasarkan perkembangan mental muridnya. Methode yang diterapkan di Romawi ternyata cukup baik bagi upaya Romawi menjadi penguasa tunggal saat itu. Pendidikan dijadikan alat kekuasaan dan memperlebar daerah kekuasaan.
Faktor keagamaan semakin berperan dalam perjalanan pendidikan terutama sebelum abad sepuluh dan setelah runtuhnya kekuasaan Romawi. Terutama sekali di belahan barat dimana bengaruh Yahudi dan Kristen (khususnya Roman Katolic) cukup besar. Pendidikan dilakukan dibiara-biara dan diajarkan oleh monk (pendeta yang mengkususkan dalam pelayanan terhadap sesama). Namun tidak dipungkiri pula dalam perjalanannya peran agama seolah membodohi masyarakat saat mana agama dipakai penguasa sebagai alat mempertahankan kekuasaannya.
Diabad 5, dimana mulai dibuat texbook untuk masing-masing pengetahuan dalam satu koleksi (yang dikenal dengan seven liberal art), pendidikan masih sekitar itu-itu saja tanpa mengalami perubahan berarti. Walaupun kelembagaan pendidikan lumayan berkembang bersamaan pengabaran agama itu sendiri. Barangkali Raja Alfred (England abad 9) termasuk orang yang sangat peduli dibidang pendidikan, dengan mendorong berdirinya banyak biara-biara (sekolahan dulu dilakukan dibiara) dan pembikinan kurikulum yang lebih mapan. Ini juga terjadi di Itali (Salerno), Jerman, di Spanyol, England (Oxford College – 1249), Paris (Sorbone-1253). Dan tentunya ditimur juga serius mengelola sekolahan. Seperti dicatat Al-Azhar University didirikan ditahun 970, disamping Al-Qarawiyin di Maroco (859). Pada abad pertengahan ini banyak terjadi saling tukar informasi pola barat dan timur, yang tentunya saling menguntungkan. Dimana hal ini juga menjadi factor utama munculnya faham humanisme dan renaissance (kelahiran kembali).
Pada jaman selanjutnya (abad 13-15) terjadi perubahan yang yang sangat mendasar, pendidikan lebih melihat pada pentingnya humanisme dari pada masalah keagamaan, atau pengetahuan faham Yunani ataupun masalah Latin klasik Kemudian hari faham ini menjadi awal terbentuknya sekularisasi. Gerakan kelahiran kembali ini dimulai dari arah Itali yang kemudian begitu cepat menyebar di belahan Eropa. Ditandai dengan perubahan-perubahan mendasar dibidang seni arsitektur dan literature. Desiderius Erasmus patut dicatat sebagai tokoh yang melihat bahwa pengajaran secara liberal adalah pilihan yang tepat, memahami maksud suatu literature adalah lebih berguna dari pada menghafal. Maka mulailah pelajaran sejarah, perbintangan, mythology, arkeologi, scripture, diajarkan bukan untuk dihafal.
Ditemukannya alat cetak (Johanes Gutenberg) di abad 15 juga menjadi pendorong perubahan dibidang pendidikan. Hal lain yang sangat baik diabad ini adalah adanya perhatian terhadap hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan secara formal di sekolah umum. Ditahun 1640, di London tercatat 80% wanita adalah buta huruf.
Bagaikan bola salju yang menggelinding Renaissance membawa angin perubahan dibidang agama, dengan terjadinya reformasi agama (Kristen) oleh John Calvin, Martin Luther dan Huldreich Zwingli diawal abad 16. Tentunya hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan pendidikan jaman itu pula. Dimana kekuasaan sentralisasi Roman Katolik tidak lagi membelenggu sektor pendidikan. Terutama sekali masalah bahasa, dan kebebasan untuk melihat sesuatu yang sebelumnya dianggap sakral. England misalnya, mulai memakai bahasa inggris untuk pengantar pengajaran. Baru pendidikan bahasa latin dan Yunani diajarkan di tingkat dua (Grammar Shoool di England, Gymnasium di Jerman). Gerakan reformasi juga telah mendorong peran keluarga dalam membentuk generasi, dimana orang tua didorong untuk mengajarkan ajaran agama dan tidak tergantung pada pemimpin agama. Martin Luther juga mendorong terjadinya produktivitas berpikir, mengajak keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan dan pemerintah saling bahu membahu menggulirkan reformasi disegala bidang (terutama agama dan pendidikan). Karena pada dasarnya agama adalah untuk kepentingan manusianya itu sendiri, bukan sebaliknya. Melanchthon teman Luther di Jerman dengan keras menekankan peran pemerintah sebagai penanggung-jawab masalah pendidikan bagi warganya (sebelumnya pendidikan banyak ditangani oleh badan keagamaan).
Namun demikian bukan berarti pihak Roman Katholik tidak mengambil inisiatip atas terjadinya angin perubahan jaman. St. Ignatius of Loyola menanggapi perubahan dengan cukup bijak, walaupun tentunya bermaksud untuk mengimbangi gerakan kaum reformis saat itu.
Pendidikan yang dinamis telah menghantarkan masyarakat dari tahap agraris menuju tahap industrialis. Dimana diabad 17 ilmu pengetahuan science menjadi perhatian umat. Royal society di London menjadi pelopor bagaimana mengembangkan basic ilmu pengetahuan natural. Barangkali Christ’s Hospital (di London) adalah sekolahan yang mengajarkan bidang science dengan memberi gelar menurut bidangnya untuk pertamakalinya. Francis Bacon adalah filosuf Inggris yang mengetengahkan pentingya pola pikir inductive. Dia mendorong murid untuk mengamati, meneliti, menguji, berdasarkan apasaja yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan termasuk didalamnya adalah panca indera dan akal-budi, dan yang kemudian baru membuat kesimpulan.
Abad 17 juga ditandai dengan banyaknya pemikir masalah pendidikan dibanyak negara di Eropa. Misal Wolfgan Ratke dengan metode pengajaran di bidang bahasa, Rene Descrates dengan penekanan pentingnya logika dalam berpikir, John Locke melihat pentingnya kurikulum dan metode pengajaran. John Locke beranggapan lebih baik melihat objek secara langsung daripada hanya lewat buku, missal lewat rekreasi keluar bersama, kesawah, kesungai dan diskusi disana. Adalah lebih baik makan durian dari pada mendengar enaknya buah durian. Hal ini dimaksud untuk melatih daya kritis, analisis dengan menggunakan logika yang teratur guna memperkuat akalbudinya. Karana pada dasarnya manusia ketika lahir adalah bagaikan tabula rasa. St. John Babtist de la Salle dengan seminarinya, adalah termasuk pioneer dalam mempersiapkan tenaga pengajar dengan cara yang sistimatis. Ide tersebut mengilhami Comenius untuk mengajarkan sesuatu yang konret dari pada yang verbal. August Franke seorang pendeta Lutheran (masih abad 17) memantapkan dasar-dasar teacher training, pendidikan orang dewasa, modernisasi kurikulum dan jaringan sekolahan.
Pembaharuan pendidikan merambah ke daratan Afrika, Amerika, dll, bersama dengan perubahan jaman (kolonialisme dan penjajahan).
Disamping masih terus terjadinya pembaharuan konsep, seperti Jean-Jacques Rousseau (1762) merombak konsep, bahwa anak-anak bukanlah miniatur orang dewasa. Anak-anak harus diberlakukan sebagaimana anak-anak sesuai perkembangan jiwanya. Atau tepatnya dikatakan oleh muridnya (Johann Basedow), semuanya harus kembali secara alami (jangan dikarbit biar cepat matang tapi cepat busuk pula). Mengajar anak harus juga menggunakan perasaan (memangnya anak sebagai kelinci percobaan).
Reformasi juga terjadi di belahan Amerika (1775-1783), Benjamin Franklin termasuk tokok perubahan pendidikan. Thomas Jefferson sebagai presiden yang ketiga sangat memperhatikan masalah pendidikan ini, dia beranggapan untuk membentuk masyarakat yang demokratik harus dimulai dari pendidikan. Jaman tersebut disebutkan sebagai jaman serba beralasan, karena reason adalah dasar mengungkap sesuatu yang terselubung.
Agaknya konsep Johann Pestalozzi (1746-1827) yang agak mirip dengan Rousseau patut diingat. Dimana prinsip pengajaran anak selain kembali pada perkembangan natural, menekankan pada hal yang lebih konkret, melihat hal yang dekat dahulu (keseharian), memulai yang sederhana dahulu, juga memberikan dasar bahwa sesuatu yang besar adalah kumpulan yang kecil-kecil. Atau boleh dikatakan pelajaran yang komplek sebenarnya hanyalah pelajaran yang sederhana ditambah sedikit dan yang sederhana lainnya. Untuk mengaktualisasikan hal ini dia menggunakan prinsip keseimbangan perkembangan 3 H (head, heart, dan hand).
Sedikit bergeser keabad 19, bapak kindergarten (Friedrich Froebel), meletakkan dasar pentingnya keseimbangan psikologi dan filosofi didalam pendidikan science. Dia merasa fahamnya Pestalozzi mengesampingkan factor filosofi dimana pada dasarnya anak memiliki daya pengajaran terhadap dirinya sendiri. Dia yakin bahwa anak mempunyai cahaya pencerahan bagi dirinya sendiri yang sifatnya spiritual (anak berusaha menghindari kesalahan yang sama, jadi tidak perlu setiap hari diberi tahu bahwa api itu panas). Oleh karena itu di sekolahannya (kindergarten) disamping memberi pelajaran sesuai konsepnya Pestalozzi, dia membebaskan dan merangsang anak untuk berkreasi dengan apa yang ada di sekitarnya (missal air, pasir, tanah liat, alat gambar dll). Rudolf Steiner (di Sturtgart) menyambut gagasan ini, dia sebagai seorang mistikus sekaligus filosof percaya bahwa pendidikan harus menyeimbangkan perkembangan anak secara utuh (tidak sekedar inteletualnya saja). Barangkali ini juga mendasari pemberian kebebasan anak untuk memilih ajaran agamanya dikemudian hari.
Mungkin sebagai gambaran emansipasi wanita saat itu, Elizabeth Garrett Anderson (1836-1917) patut dicatat sebagai wanita pertama meraih gelar doctor).
Herbert Spencer seorang yang terpengaruh oleh teory Darwin. Dimana dijaman industrialis saat itu, untuk menyiapkan murid yang berdaya saing kuat dan mudah beradaptasi maka pelajaran science dan pelajaran pendukungnya adalah mutlak terpenting. Atau dengan kata lain membekali murid dengan antisipasi kedepan adalah lebih penting dari pada melihat kebutuhan saat itu saja.
Pada abad 19 ini juga mulai terpikir adanya sistim pendidikan secara nasional, yang berarti ada pelajaran-pelajaran wajib untuk pelajaran yang bersifat umum. Mulailah berkembangnya sekolahan-sekolahan modern yang lebih liberal. Nampaknya Jepang juga mulai melepas dari pengasingan diri, untuk melirik cara-cara barat (reformasi budaya bukan berarti menabut akar budaya). Demikian juga Amerika Latin, tak ketinggalan pula para penjajah mulai berpikir ulang untuk menyebarkan pengetahuannya (walaupun cenderung masih bermaksud menghisap).
Diawal abad 20 Ellen Key menjadi terkenal ketika dia melontarkan gagasannya, bahwa pengajaran harus didasarkan pada kebutuhan pokok dan kemampuan murid daripada pertimbangan kebutuhan social, keinginan orang tua apalagi keinginan keorganisasian agama. John Dewey setuju, bahwa interest anak yang berbeda harus dilayani dengan cara berbeda. Maka pendidikan ketrampilan menurut bakat dan kemampuan anak menjadi penting. Karena itu perlu pengelompokan berdasarkan bakat dan keinginan (kejuruan dan ketrampilan). Ini pula yang dikembangkan oleh Maria Montessori (1907). Dia sangat berjasa dalam sumbangannya terutama untuk pendidikan dasar (yang saat ini masih sering jadi bahan acuan). Namun dibeberapa negara teori ini tidak bisa diterapkan, karena kebutuhan negara adalah lebih penting dari pada kebutuhan anak.
Diabad 20 tersebut juga sangat dipengaruhi oleh pendapat Jean Piaget yang mengamati adanya perkembangan kemampuan verbal dan berpikir lewat pengenalan dan kemampuan pembentukan konsep bagi anak, yang ternyata berbeda-beda. Maka system pendidikan perlu disesuaikannya. Dia menggolongkan perkembangan anak dalam empat tahapan. Dimana tiap tahapan harus dilalui secara natural. Sumbangan Binet dan Simon (1905) cukup penting dalam penanganan anak yang berbeda IQ. Anak yang IQ-nya 80 tidak selayaknya disejajarkan penilaiannya dengan anak yang ber IQ tinggi. Hal itu akan merusak perkembangan mental anak. Mungkin barangkali ini mendasari mengapa pada tahap pendidikan dasar metode penilaian cukup lewat laporan kemajuan anak, supaya anak tidak merasa rendah diri.
Pendidikan menjadi industri nasional, maka perlu ditata ulang dengan peraturan-peraturan nasional pula. Apalagi di Inggris ditahun 1889 sudah berdiri badan perlindungan anak (NSPCC), dimana menganjurkan anak dibawah 10 tahun harus mendapatkan pendidikan. Penataan di Inggris missal di tahun 1944 menerapkan tiga tahapan pendidikan yaitu pendidikan dasar, kedua dan pendidikan atas (higher education). Di Inggris peraturan telah mengelami beberapa perubahan sesuai perkembangan jaman, dan teori dari pendidikan itu sendiri yang berkembang. Termasuk didirikannya Universitas terbuka untuk pertamakalinya (1969) perlu ditata secara nasional.
Pengaruh suasana politik saat itu tidak bisa diabaikan. Missal di Rusia dengan partai komunisnya yang bersatu dibawah Joshep Stalin 1920 walaupun kemudian di tahun 1990 terjadi berubahan baru dibawah Michail Gorbachev. Dibelahan Eropa dengan perang dunianya, dan juga runtuhnya tembok Berlin (1989) ikut merubah system pendidikan.
Bahkan secara luas telah menjadi perhatian PBB lewat UNESCO-nya. Target utama saat itu adalah pemberantasan buta huruf dinegara-negara sedang berkembang termasuk didalamnya Indonesia.
Menengok kedalam negeri sekolah pendidikan dasar telah diperkenalkan oleh Belanda. Sekolah yang tadinya hanya untuk kalangan keturunan belanda, dengan etische politiek (kepotangan budi) di negara jajahan belanda (1870) mulai membuka sekolahan bagi kaum bumi putera (SR). Hal tersebut nampaknya juga akibat pengaruh faham humanisme dan kelahiran baru yang melanda negeri Belanda. Program utamannya saat itu mungkin hanya untuk kepentingan Belanda juga (untuk meningkatkan produktivitas ditanah jajahannya). Untuk Perguruan tinggi dimulai dengan berdirinya sekolah-sekolah kejuruan. Misal STOVIA(1902) yang kemudia berubah jadi NIAS(1913) dan GHS adalah cikal bakal dari fakultas kedokterannya UI. Lalu juga Rechts School (1922) dan Rechthoogen School (1924) kemudian melebur jadi fakultas hukumnya UI. Juga disusul beberapa fakultas lainya. Di Bandung dimana bung Karno sekolah juga berasal dari sekolah teknik THS (1920) dan di Bogor dibuat juga sekolah perkebunan (1941) adalah cikal bakal IPB sekarang.
Bila kemudian didirikan UI (1950) atau UGM (1945) adalah leburan dari yang sudah ada dan kemudian ditambahkan fakultas lainnya. Perlu dicatat pula universitas tua lainnya seperti ITB (1959), IPB (1963), Unair (1963), dan universitas swasta tertua kita adalah UII (1948). Barangkali bisa dimaklumi bahwa pendidikan di Indonesia masih sangat muda dibanding pendidikannya Plato.
Walaupun sebenarnya sejak jamannya pangeran Aji Saka (abad 3) telah diperkenalkan huruf jawa dengan mencontoh huruf di India selatan, jadi pemerintahan Jawa Dwipa sudah mengenal pendidikan. Demikian pula abad 5 pendeta Budha memperkenalkan ajarannya (tentunya mengandung unsur pendidikan. Berdirinya Borobudur boleh di anggap sebagai parameter tingginya ilmu arsitektur (diabad 8) oleh Raja Sailendra Samaratungga. Dicatat pula Candi Prambanan (Hindu) yang elok itu dibangun di abad 9 jamannya raja Sanjaya. Raja agung Airlangga (1019) boleh dianggap raja paling toleran dan melindungi umat berbeda agama (hal ini tentunya tidak terjadi sebelumnya). Tidak kurang di Indonesia juga ada ahli filosuf atau mungkin sebagai nabinya wong jowo yaitu Raja Joyoboyo (1157), siapa yang tak kenal dengan primbonnya Joyo boyo. Namun sayang selama perjalanan sejarah bangsa Indonesia selalu disertai dengan perang saudara (jauh sebelum Belanda datang, sudah cakar-cakaran, jangan hanya Belanda yang disalahkan sebagai provokator dengan politik adu kambinya, ternyata bakat ini belum hilang sampai sekarang). Bahkan Patih Gadjah Mada yang dianggap pemersatupun (dengan sumpahnya yang sakti) adalah hanya untuk penguasaan dan menunjukkan kehebatan Majapahit. Tentu ini juga berpengaruh pada pendidikan secara umum, dan sebaliknya bisa jadi pendidikan ikut mempengaruhinya. Menengok perjalanan sejarah bangsa Indonesia perlu dibahas tersendiri.
Gambaran sejarah pendidikan di Indonesia saat ini bisa dialami bersama. Dari gambaran diatas ternyata masalah pendidikan bukan sekedar tergantung pada teory dan ilmu pendidikan itu saja, tapi juga iklim social budaya dan politik ikut berperan. Namun bukan alasan untuk tidak memperbaharui kehidupan melalui pembaharuan konsep pendidikan itu sendiri. Jadi reformasi pendidikan adalah mutlak perlu dilakukan terus menerus sesuai perubahan pemahaman umat akan kehidupan itu sendiri. Dimana Peter Drucker melihat pergeseran kebutuhan manusia, dari ekonomi yang berbasiskan benda tak bergerak dan jasa menuju ekonomi berbasiskan ilmu pengetahuan, perlu di renungkan. Lebih jauh Drucker mengemukakan bahwa tahapan agraris, industri dan kini informasi adalah tidak lama lagi tergeser pada era inovasi. Apa itu inovasi dan persyaratannya adalah bahan pekerjaan rumah bersama. Bila generasi kita saat ini setress gara-gara tidak tahu bahasa jawanya anak kerbau, atau hafalan lainya. Jangan disalahkan bila kemudian hari negara Indonesia menjadi negara terbelakang yang menunggu petunjuk, menunggu pemerintahannya waras, menunggu dan menunggu. Namun untung ada film anak-anak pokemon, digimon, tweenies, bob builder dan sejenisnya yang barangkali jadi hiburan anak sekaligus menjadi sarana berfantasi sambil berinovasi, dari pada ngerjakan PR paket pendidikan yang sarat dengan indokrinasi hukum-hukum matematika dan hukum lainnya yang harus dipatuhi tanpa syarat demi memumuaskan harapan bapak dan ibu (memang jamannya sudah terbalik anak berkorban buat orang tua dan guru, rakyat berkorban buat pak Bos).

M&H's Components of Data Analysis

Untuk menganalisis data di dasarkan pada teori Miles dan Huberman ada tiga langkah :


1. Reduksi Data

Dari lokasi penelitian, data lapangan dituangkan dalam uraian laporan yang lengkap dan terinci. Data dan laporan lapangan kemudian direduksi, dirangkum, dan kemudian dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting kemudian dicari tema atau polanya ( melalui proses penyuntingan, pemberian kode dan pentabelan ). Reduksi data dilakukan terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Pada tahapan ini setelah data dipilah kemudian disederhanakan, data yang tidak diperlukan disortir agar memberi kemudahan dalam penampilan, penyajian, serta untuk menarik kesimpulan sementara.

2. Penyajian Data

Penyajian data ( display data ) dimasudkan agar lebih mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagianbagian tertentu dari data Penelitian. Hal ini merupakan pengorganisasian data kedalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih utuh. Data-data tersebut kemudian dipilah-pilah dan disisikan untuk disortir menurut kelompoknya dan disusun sesuai dengan katagori yang sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi, termasuk kesimpulan-kesimpulan sementara diperoleh pada waktu data direduksi.

3. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi

Pada penelitian kualitatif, verifikasi data dilakukan secara terus menerussepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola tema, hubungan persamaan, hipotetsis dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentatif.

JENIS-JENIS BELAJAR

• Belajar arti kata-kata
Mengerti kata-kata merupakan dasar terpenting. Orang yang membaca akan mengalami kesukaran untuk memahami isi bacaan jika tidak mengerti arti kata-kata. Karena ide-ide yang ada dalam suatu kata atau kalimat hanya dapat dipahami dengan mengerti arti setiap kata.
• Belajar Kognitif
Dalam belajar, seseorang tidak bisa melepaskan diri dari kegiatan belajar kognitif. Belajar kognitif bersentuhan dengan masalah mental. Kegiatan mental berproses ketika memberikan tanggapan terhadap obyek-obyek yang diamati. Obyek-obyek yang diamati dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan, atau lambang yang merupakan sesuatu bersifat mental. Misalnya, seseorang menceritakan hasil perjalanannya berupa “pengalaman” kepada temannya. Ketika dia bercerita, dia tidak dapat menghadirkan obyek-obyek yang pernah dilihatnya kepada temannya itu, dia hanya dapat menggambarkan semua obyek itu dalam bentuk kata-kata.
• Belajar menghafal
Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal di dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat) kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli. Dalam menghafal, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan yaitu mengenai tujuan, pengertian, perhatian dan ingatan. Efektif tidaknya dalam menghafal dipengaruhi oleh syarat-syarat tersebut. Menghafal tanpa tujuan menjadi tidak terarah, menghafal tanpa pengertian menjadi kabur, menghafal tanpa perhatian adalah kacau, dan menghafal tanpa ingatan adalah sia-sia.
• Belajar Konsep
Konsep atau pengertian adalah satuan arti yang mewakili sejumlah obyek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap obyek-obyek yang dihadapi, sehingga obyek ditempatkan dalam golongan tertentu. Misalnya pada bunga mawar, kenanga, angrek, dan melati ditemukan sejumlah ciri yang terdapat pada semua bunga-bunga konkret itu, yaitu “mekar, bertangkai, berwarna, sedap dipandang mata, berputik, dan berbenang sari”. Sejumlah ciri itu ditangkap dalam pengertian “bunga” yang kemudian dilambangkan dengan kata “bunga”. Jadi, konsep bunga itu dalam pengertian mekar, bertangkai, berwarna, sedap dipandang mata, berputik, dan berbenang sari.
Belajar konsep merupakan salah satu cara belajar dengan pemahaman. Ciri khas dari konsep yang diperoleh sebagai hasil belajar pengertian ini adalah adanya skema konseptual. Skema konseptual adalah suatu keseluruhan kognitif, yang mencakup semua ciri khas yang terkandung dalam suatu pengertian.
• Belajar Kaidah
Kaidah adalah suatu pegangan yang tidak dapat diubah-ubah. Kaidah merupakan suatu representasi (gambaran) mental dari kenyataan hidup dan sangat berguna dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Orang yang mempelajari kaidah mampu menghubungkan beberapa konsep. Misalnya, seseorang berkata, “besi dipanaskan memuai”, hal ini karena ia telah menguasai konsep dasar mengenai “besi”, “dipanaskan” dan “memuai”, dan dapat menentukan adanya suatu relasi yang tetap antara ketiga konsep dasar itu, maka dia dengan yakin mengatakan bahwa “besi dipanaskan memuai”.
Selama belajar di sekolah atau diperguruan tinggi seseorang akan menemukan kaidah-kaidah, misalnya : setiap makhluk yang bernyawa pasti mat, belajar adalah berubah, udara yang lembab mengakibatkan besi berkarat, air yang dimasukkan dalam ruang bersuhu nol derajad akan membeku, perkembangan anak dipengaruhi oleh keturunan dan lingkungan.
• Belajar berpikir
Berpikir adalah kemampuan jiwa untuk meletakkan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan. Dalam belajar ini, orang dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan. Masalah harus dipecahkan melalui operasi mental, khususnya menggunakan konsep dan kaidah serta metode-metode bekerja tertentu. Belajar berpikir sangat diperlukan selama belajar di sekolah atau di perguruan tinggi.
Macam taraf berfikir yaitu : taraf berpikir pengetahuan (belajar reseptif/menerima), komprehensif Berpikir dalam konsep belajar pengertian), aplikasi (berpikir menerapkan), analisis dan sistesis (berpikir menguraikan dan menggabungkan), evaluasi (berpikir kreatif atau memecahkan masalah).

• Belajar Keterampilan motorik (motor skill)
Orang yang memiliki suatu keterampilan motorik, mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu.
• Belajar Estetis
Bentuk belajar ini bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan dalam berbagai bidang kesenian. Belajar ini mencakup fakta, seperti ritme, tema dan komposisi, relasi-relasi, seperti hubungan antara bentuk dan isi, struktur-struktur, sistematika warna dan aliran-aliran dalam seni lukis dan karya seni lain.

Siklus Perkembangan Sistem Informasi Pendidikan


1.Analisis Sistem: menganalisis dan mendefenisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi
dan
proses oganisasi.

2. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat lunak yang
diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem
dan melakukan testing secara akurat.Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan
mengoperasikan perangkat lunak.
4. Impelementasi Sistem: beralih dari sistem lama kesistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atu tambahan
fasilitas.
6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.


Anakku



Cari Info lainnya di sini :

Gabung Yuk ...

Related Post :

Technology in Education from MagPortal.com